----
Ricky pencipta mobil listrik lokal, resmi bertahan di Indonesia
Merdeka.com - Ricky Elson yang kerap dijuluki 'Putra Petir' oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, urung kembali ke perusahaan lamanya di Jepang. Dia memutuskan untuk meneruskan beberapa proyek pengembangan listrik di bengkel kerjanya, kawasan Ciheras, Tasikmalaya, Jawa Barat. Mulai dari mobil listrik sampai turbin listrik hidro.
Kepastian itu terungkap dalam laman Facebook miliknya, hari ini, Selasa (15/4). Dia mengaku mendapat dukungan dari rekan di Malaysia supaya tak menyerah, kendati beberapa produk kreasinya belum didukung beberapa instansi pemerintah. Sahabat dari negeri jiran itu bahkan memberikan dukungan finansial baginya mengembangkan pelbagai teknologi listrik terapan.
"Dari telfon di negri seberang (Malaysia) seorang saudara yg hatinya telah digerakkan oleh SANG PENGUASA HATI, berkata, Ricky, teruskan perjuanganmu di Indonesia. InsyaAllah, kami di sini dengan izinNYA, akan memberikan dukungan finansial utk 1thn kedepan atas upaya pengembangan teknologi dan pembimbingan generasi muda dalam RnD teknologi yg bermanfaat utk rakyat," demikian tulis Ricky dalam laman Facebooknya tiga jam lalu seperti dikutip merdeka.com.
Belum dijelaskan siapa pihak Malaysia yang membantu pendanaannya itu. Dengan demikian, Ricky sekaligus memutuskan mundur dari NIDEC Coorporation, perusahaan baterai listrik berpusat di Kyoto, yang membesarkan namanya. Tapi belum jelas, kapan surat pengunduran diri akan diserahkan.
"Sambil berfikir, metode resign yg baik. Alhamdulillaah, hati dan tekad ini telah bulat, berkarya di Indonesia," kata Ricky.
Pria asli Minangkabau itu tiga tahun terakhir mencoba mengembangkan mobil listrik di dalam negeri, dengan dukungan Kementerian BUMN. Namun belum ada titik terang, akibat tidak ada pemberian izin jalan dari otortitas terkait, utamanya Kementerian Riset dan Teknologi dan Kementerian Perhubungan.
Pekan lalu, Ricky mengaku ada panggilan buat kembali bekerja sebagai kepala divisi penelitian dan pengembangan teknologi permanen magnet motor dan generator di NIDEC. Dia selama ini hanya mengajukan cuti.
"Ya saya memang lagi berpikir bagaimana bisa dapat bertahan di sini (Indonesia) bersama teman-teman di Ciheras. Di samping itu, saya harus kembali ke Jepang, jika tidak maka konsekuensi saya harus resign dari perusahaan itu," kata Ricky kepada merdeka.com.
Berikut kutipan pernyataan lengkap Ricky di laman Facebook-nya hari ini:
alhamdulillaah...
hanya kepada yang MAHA BERKEHENDAK lah hendaknya
kesyukuran ini terucapkan dari lubuk sanubari..
pagi ini Alhamdulillaah.. kegelisahan dan harapan ini terjawab.
dari telfon di negri seberang (Malaysia)
seorang saudara yg hatinya... telah digerakkan
oleh SANG PENGUASA HATI, berkata...
"ricky, teruskan perjuanganmu di Indonesia...
insyaAllah , kami disini dengan izin NYA,
akan memberikan dukungan finansial utk 1thn kedepan
atas upaya pengembangan teknologi dan
pembimbingan generasi muda dalam RnD teknologi
yg bermanfaat utk rakyat..."
alhamdulillaah , dan Alhamdulillaah...
pagi yg penuh ke syukuran...
sambil menunggu 6orang mahasiswa Politeknik Negri Semarang
yang akan mengikuti pelatihan teknologi
pembangkit listrik tenaga angin skala mikro
di site penelitian kami Ciheras.
sambil berfikir, metode resign yg baik..
Alhamdulillaah , hati dan tekad ini telah bulat..
berkarya di Indonesia...
semoga Allaah memberikan kemudahan
disetiap kesulitan....jalan kita.
Aamiin.
lega saja tak cukup..
namun bersyukur lah yg diperbanyak..
lega hati karna masih bisa memandang indahnya
penari penari langit kecil..
dengan bilah bilah putih yg berputar ria dibelai angin...
merajut nikmat NYA ,
menjadi harapan penerang sudut sudut nusantara...
lega hati karna masih bisa memandang sang Merah Putih
gagah berkibar... ditiang yg meski tak kuat menahan
laju karat di pinggir pantai ini...
aaaahh... dada ini bergelora...
membayangkan inovasi inovasi yg lahir dari...
dahi cerah dan senyum yg segar anak anak negri..
dari mata yg masih berbinar penuh harapan
yg datang ke Desa ini dengan satu mimpi kecil..
membangun negri dengan teknologi..
iya, kenapa harus di Ciheras?
iya, memang tak harus disini..
dimanapun bisa..
namun disini ada pertautan hati..
hati hati yg harus dijaga...
oleh belaian sepoi angin yg menyelundup lewat sela sela daun kelapa...
oleh sayup sayup hempasan bunyi ombak...pantai selatan ini
oleh riangnya kicaunya burung burung kecil..
oleh langit biru dengan sedikit hiasan awan berarak
yang selalu punya cerita...
oleh hati hati yang juga mendamba senyuman anak negri...
selamat berkarya..
dari Jendela pondok belajar kami.
2014/4/15
Cerita Ciheras Cerita Kita...
[ard]
http://www.merdeka.com/uang/ricky-pencipta-mobil-listrik-lokal-resmi-bertahan-di-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar