Minggu, 17 November 2013

Lagi, Dahlan Iskan Bikin Malu Pejabat



Oleh: Joko Intarto*


Ada pejabat yang marah-marah ketika ditolak masuk pesawat karena terlambat. Ada pejabat yang ngamuk hanya gara-gara tasnya harus masuk bagasi pesawat. Bahkan ada pejabat yang akhirnya diadili karena menampar pramugari yang menegurnya.

Pejabat itu sejatinya adalah pelayan rakyat. Walau bernama menteri sekali pun, posisinya adalah ‘’jongos’’, sementara rakyat adalah ‘’majikan’’. Maka menjadi sangat aneh kalau ada pejabat yang banyak tingkah. Bukannya melayani malah minta dilayani rakyat.

Prinsip pejabat sebagai ‘’babu’’-nya rakyat itu rupanya dihayati Dahlan Iskan. Ketika melihat tiga bule asal Belanda mengalami masalah tidak boleh naik ke pesawat Garuda Indonesia GA319 dari Surabaya menuju Jakarta,  Sabtu (16/11), Dahlan segera turun tangan.


Dahlan segera mencari tahu, apa masalah yang menimpa ketiga turis itu, sehingga tidak diperkenankan masuk pesawat. ‘’Saat antri mau masuk pesawat, Pak Dahlan melihat dua wanita dan seorang pria bule antri dan tidak bisa naik pesawat,’’ kata Kepala Bagian Humas Kementerian BUMN, Faisal Halimi yang juga ikut dalam rombongan.

Akhirnya, Dahlan memanggil petugas Garuda yang tengah bertugas untuk menolong mereka. ‘‘Tolong anda pastikan agar mereka bisa terbang. Kasihan kalau tidak connect dengan penerbangan berikutnya. Bila perlu tinggalkan saya, jika kursinya memang penuh,’‘ ucap Faisal menirukan Dahlan.

Yuni, petugas Garuda Indonesia, menjelaskan bahwa ketiga penumpang asal Belanda itu memang datang terlambat, sementara waktu chek in sudah ditutup.‘‘Karena mereka datang setelah closing time chek in,  petugas perlu waktu untuk membuka kembali sistem check in,’‘ ungkap Faisal.

Tindakan Dahlan ini rupanya menarik perhatian para penumpang Garuda lainnya. ‘‘Alhamdulillah akhirnya mereka bisa terbang juga. Beberapa penumpang mengapresiasi apa yang dilakukan Pak Dahlan tadi. Ada yang sampai geleng-geleng kepala melihat Menteri BUMN mau ngurusin orang lain yang tidak dikenalnya,’‘ tukas Faisal.

Dahlan sedang pencitraan? Tidak. Sebagai pejabat BUMN, tindakan Dahlan membantu penumpang Garuda itu justru merupakan kewajibannya. Tentu sangat tidak elok, bila Dahlan membiarkan ketiga penumpang itu ‘’keleleran’’ sementara dirinya bisa terbang tanpa kesulitan.

Jadi pejabat memang tidak boleh gila hormat. Apalagi menjadi lintah darat: untuk menumpuk kekayaan dan membiarkan rakyatnya sekarat.





Joko Intarto *Media management specialist. Memimpin sejumlah perusahaan Jawa Pos Group dari 1993 - 2012. Berpengalaman mengelola perusahaan penerbitan media cetak dan televisi lokal. Sekarang penulis, pengajar dan pengelola rumah produksi. Memberi pelatihan jurnalistik untuk wartawan dan praktisi kehumasan. Memberi konsultasi bisnis media dan strategi komunikasi. Menulis buku Bisnis Gila (2004) dan Akal Sehat Dahlan Iskan (2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar