"Tidak sengaja saya menemukan catatan ini di buku
harian saya. Biar tambah uhuy, maka saya posting di lapak saya sekalian. Hehe:3
Latepost sih. Tapi nggak masalah deh."
(Upacara HUT Kota Yogyakarta di Balaikota)
(Upacara memperingati HUT Kota Yogyakarta)
(Festival kesenian dalam rangka HUT Jogja)
(Pesta Rakyat Jogja memperingati HUT Kota)
Hari ini, Senin, 7 Oktober 2013 tampak ada yang
berbeda. Pagi ini berangkat menuju sekolah di jalan berpapasan dengan anak
sekolah yang mengenakan pakaian jawa. Saat itu saya langsung membayangkan atau
lebih tepatnya mengada-ada dan menduga, "ah ini suasana beberapa puluh
tahun yang lalu." Namun anganan itu terpecah oleh deru kendaraan bermotor
yang membelah keramaian Jogja.
Hari ini ada yang istimewa, tepat di hari yang cerah
ini Jogja merayakan kelahirannya yang ke-257. Sungguh angka yang tidak kecil
lagi, luar biasa. Hingga pada 257 ini Jogja masih saja menunjukkan
eksistensinya sebagai kota yang dirindukan oleh orang lain. Kenapa bisa? Karena
sampai hari inipun orang-orang dari luar kota yang datang ke Jogja tetap saja
banyak. Dapat dibuktikan dengan padatnya jalanan di Jogja dan plat nomor
kendaraan yang bukan hanya AB saja.
Ya, di hari yang istimewa ini, menurut edaran Walikota
bahwa seluruh sekolah yang berada di Jogja disuruh mengenakan pakaian jawa guna
merayakan hari ulang tahun Jogja. Bukan hanya tahun ini saja, tapi tahun-tahun
sebelumnya memang seperti itu. Tidak hanya anak sekolah saja, para perangkat
pemerintahanpun juga mengenakan busana jawa. Wuih, sebuah pemandangan asing
yang sungguh membanggakan.
Sebelumnya, orang-orang sibuk mencari persewaan busana
jawa, sebuah pemandangan yang luar biasa ketika berjalan-jalan menuju pusat
kota dan banyak orang tumpah di sana, ada yang mencari batik karena disuruh
menggunakan batik, ada yang ribut mencari persewaan baju karena di satu tempat
sudah penuh. Mirip kesibukan masyarakat kalau menjelang masuk sekolah setelah
liburan panjang.
Oiya, selain itu
beberapa hari menjelang puncak HUT Jogja, ada beberapa event yang digelar demi
menyemarakkan hari jadi Jogja. Seperti festival seni di 45 kelurahan di
Yogyakarta, pemasangan penjor di 257 titik, Panggung Rakyat Jogja, Youthyakarta
Digversary, karnaval, pisowanan agung, dan lain-lain.
Setelah ramai dengan seabreg acara memperingati HUT
Jogja, setelah itu Kraton Yogyakarta akan punya gawe, ngundhuh mantu untuk yang
terakhir kalinya. Dijamin pasti rame, dengar-dengar akan ada pesta rakyat juga.
Selain itu ada kirab dari Kraton menuju Kepatihan sebagai penutup rangkaian
dhaup ageng ini. Waah pastinya bakal seru-seru gitu deh, selalu ada daya tarik
tersendiri dari kegiatan yang diadakan oleh Kraton Yogyakarta. Oyeeh, rangkaian
pernikahan purti Sultan ini digelar selama 3 hari. Manteeep. Yooi, letak
keunikan dan kekhasan dari pernikahan kraton itu ada selama 3 hari itu.
Akhirnya, selamat menempuh hidup baru untuk Gusti Abra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar