Jumat, 29 November 2013

Yogyakarta, Selamat Ya!

"Tidak sengaja saya menemukan catatan ini di buku harian saya. Biar tambah uhuy, maka saya posting di lapak saya sekalian. Hehe:3 Latepost sih. Tapi nggak masalah deh."


(Upacara HUT Kota Yogyakarta di Balaikota)

 (Upacara memperingati HUT Kota Yogyakarta)
(Festival kesenian dalam rangka HUT Jogja)

(Pesta Rakyat Jogja memperingati HUT Kota)


Hari ini, Senin, 7 Oktober 2013 tampak ada yang berbeda. Pagi ini berangkat menuju sekolah di jalan berpapasan dengan anak sekolah yang mengenakan pakaian jawa. Saat itu saya langsung membayangkan atau lebih tepatnya mengada-ada dan menduga, "ah ini suasana beberapa puluh tahun yang lalu." Namun anganan itu terpecah oleh deru kendaraan bermotor yang membelah keramaian Jogja. 


Hari ini ada yang istimewa, tepat di hari yang cerah ini Jogja merayakan kelahirannya yang ke-257. Sungguh angka yang tidak kecil lagi, luar biasa. Hingga pada 257 ini Jogja masih saja menunjukkan eksistensinya sebagai kota yang dirindukan oleh orang lain. Kenapa bisa? Karena sampai hari inipun orang-orang dari luar kota yang datang ke Jogja tetap saja banyak. Dapat dibuktikan dengan padatnya jalanan di Jogja dan plat nomor kendaraan yang bukan hanya AB saja. 

Ya, di hari yang istimewa ini, menurut edaran Walikota bahwa seluruh sekolah yang berada di Jogja disuruh mengenakan pakaian jawa guna merayakan hari ulang tahun Jogja. Bukan hanya tahun ini saja, tapi tahun-tahun sebelumnya memang seperti itu. Tidak hanya anak sekolah saja, para perangkat pemerintahanpun juga mengenakan busana jawa. Wuih, sebuah pemandangan asing yang sungguh membanggakan.

Sebelumnya, orang-orang sibuk mencari persewaan busana jawa, sebuah pemandangan yang luar biasa ketika berjalan-jalan menuju pusat kota dan banyak orang tumpah di sana, ada yang mencari batik karena disuruh menggunakan batik, ada yang ribut mencari persewaan baju karena di satu tempat sudah penuh. Mirip kesibukan masyarakat kalau menjelang masuk sekolah setelah liburan panjang.

Oiya, selain itu beberapa hari menjelang puncak HUT Jogja, ada beberapa event yang digelar demi menyemarakkan hari jadi Jogja. Seperti festival seni di 45 kelurahan di Yogyakarta, pemasangan penjor di 257 titik, Panggung Rakyat Jogja, Youthyakarta Digversary, karnaval, pisowanan agung, dan lain-lain.

Setelah ramai dengan seabreg acara memperingati HUT Jogja, setelah itu Kraton Yogyakarta akan punya gawe, ngundhuh mantu untuk yang terakhir kalinya. Dijamin pasti rame, dengar-dengar akan ada pesta rakyat juga. Selain itu ada kirab dari Kraton menuju Kepatihan sebagai penutup rangkaian dhaup ageng ini. Waah pastinya bakal seru-seru gitu deh, selalu ada daya tarik tersendiri dari kegiatan yang diadakan oleh Kraton Yogyakarta. Oyeeh, rangkaian pernikahan purti Sultan ini digelar selama 3 hari. Manteeep. Yooi, letak keunikan dan kekhasan dari pernikahan kraton itu ada selama 3 hari itu. Akhirnya, selamat  menempuh hidup baru untuk Gusti Abra. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar