Sabtu, 05 Oktober 2013

Dari Maya Menjadi Nyata

"Ini adalah kali pertamanya saya bertemu dengan Bu Inung, dr.Z, Mas Joni, dan istrinya. Luar biasa bahagianya, selama ini hanya bersua melalui dunia maya akhirnya kami berkesempatan untuk bertatap muka."



Hari ini, tepatnya H+1 lebaran saya ada janjian dengan Bu Inung, Dokter Z, dan Mas Joni untuk bertemu, menyambung silaturahmi yang selama ini kami bangun di dunia maya. Bisa dikatakan, pertemuan perdana dengan saudara dari Bogor dan Semarang ini penuh perjuangan. 


Pertemuan ini sudah kami rencanakan sejak beberapa waktu yang lalu, bahkan saat pertama kali berkenalan dgn Bu Inung, kami sudah janjian ketemu kalau lebaran, oleh karena itu saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini begitu saja. Walaupun H+1 saya harus ke rumah bapak di Kulonprogo. Sebelumnya saya sudah kasak-kusuk dengan orangtua agar berangkat ke KP lebih pagi, ternyata bapak sependapat dengan saya. Senang, walaupun kami berbeda alasan. Bapak beralasan berangkat lebih pagi agar tidak macet dan saya mempunyai alasan tersendiri agar pukul 09.00 bisa bertemu dengan saudara baru.

Saya mengawali pagi kedua bulan Syawal dengan penuh semangat. Bersiap untuk pulang kampung dan tentu ingin segera bertemu dengan Dokter Z dkk. Setelah selesai bersiap, pagi itu saya sekeluarga membelah kesucian pagi Bantul dan akhirnya sampai ke kampung halaman bapak.

Sesampainya di desa yang mulai riuh ini, saya bersilaturahmi ke beberapa saudara. Dan tepat pukul 08.00 saya minta izin untuk pergi ke Bantul. Setelah mempersiapkan segala kebutuhan, saya berkelana bersama kuda besi menuju SMA N 1 Bantul, tempat kami janjian. Tak lupa saya mengenakan sepatu kebanggaan, DI 19 dan menggenakan kaos bergambarkan siluet Dahlan Iskan yang saya rangkapkan dgn kemeja. Menempuh perjalanan 1 jam dari Kulonprogo-Bantul sendirian, entah kenapa tak ada rasa lelah ataupun sepi. Mungkin rasa lelah ini terkikis oleh semangat menggeu-gebu.

Tak terasa, sampai juga di SMA yang kece ini. Saya ambil kiri lalu menanyakan keberadaan Mas Joni, dkk. Sebelumnya saya melihat mobil berplat AA dan saya mencurigai jika itu adalah Mas Joni. Dan ternyata dugaan saya benar. (Yess! Haha) Lalu saya merapat ke seberang jalan tempat Mas Joni menunggu, di sana juga sudah ada Dokter Z dan Bu Inung. Hee Akhirnya bisa bertemu langsung.

Kami mengobrol kesana kemari di depan warung bakso yang masih tutup, saya ingat sekali saat Bu Inung berkata, "Lho ternyata Aina lebih langsing daripada yang ada di foto." Seketika itu saya tertawa dan bersyukur dalam hati, untung bukan kebalikannya. Hehe!

Di depan warung bakso itu terjadi peristiwa bersejarah, dr.Z memberikan saya buku yang amat menyenangkan! Woow. Selama ini saya mencari-cari di Gramed tapi belum ketemu. Di tempat itu juga, Mas Joni memberikan binder bertuliskan Jogja United disertai lambang mirip salah satu klub raksasa di Inggris. Kesan pertama saya saat diberi buku 'ajaib' itu bahagia luar dalam. Hmm. Lain halnya saat melihat gambar cover binder dari Mas Joni, sekilas logonya adalah eMyU, saat itu saya sempat ngedumel, "Lah kok MU, ora Liperpul opo Barselona? Padahal aku jagoin Barsa opo Liperpul e ." Hehe, tapi setelah saya cermati, tulisannya dalah Jogja United. Wekeke satu monyet tertipu! (Candaan jaman TK).

Setelah beberapa saat intermezo, kami memutuskan mencari tempat ngobrol yang enak, akhirnya setelah berjalan ke utara kami singgah di RM. Numani, Jalan Parangtritis selatan kampus ISI. Di sana kami melanjutkan ngobrol, obrolannyapun tidak jauh dari Dahlan Iskan, walaupun sesekali diselipi dengan obrolan segar khas dr.Z yang saya idolakan itu. Wkwk

Kami memesan makanan dilanjutkan dengan menyantapnya.Tidak lupa kami narsis, kami semua sadar kamera. Hehehee. Rasanya bahagia sekali berada di tengah-tengah mereka. Kami tertawa, bercerita, dan ngobrol-ngobrol bersama. Di sana saya merasa mudaaaa sekali. Duh bahagianya karena merasa masih unyu. Hehe

Karena bertepatan dengan hari Jum'at, maka Mas Joni dan dr.Z menjalankan kewajiban dan kami para gadis-gadis (jangan protes ya Bu Inung) melanjutkan perbincangan. Setelah selesai sholat Jum'at, kami kedatangan teman dr.Z saat SMA yang bernama Pak Fauzan. Usut punta usut ternyata istri Pak Fauzan adalah teman ibu saya SMP, dan Pak Fauzan kenal juga dengan saudara-saudara saya di Krapyak. Behh.

Setelah dirasa cukup, pertemuan itu harus diakhiri. Saya yang masih harus balik lagi ke Kulonprogo karena ada acara keluarga di sana harus pamit terlebih dahulu. Sebelum berpisah, kami mengabadikan momen langka ini dengan berfoto bersama. Setelah itu saya cabut membelah kepulan asap jalanan menuju Kulonprogo yang telah menanti kepulangan saya.

Dibalik senyum simpul, dalam hati saya berharap, semoga lain waktu bisa berjumpa kembali dan berjumpa dengan saudara lainnya.


Daerah Istimewa Yogyakarta, 9 Agustus 2013.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar