Senin, 30 Desember 2013

Lega Tidak Impor dan Lega di Godean

Manufacturing Hope 109






Oleh Dahlan Iskan
Menteri BUMN


Inilah berita yang paling menggembirakan bagi bangsa Indonesia di akhir tahun 2013 ini: Indonesia berhasil tidak impor beras lagi. Ini karena pengadaan beras oleh Bulog mencapai angka tertinggi dalam sejarah Bulog. Sampai tanggal 25 Desember kemarin Bulog berhasil membeli beras petani sebanyak 3,5 juta ton. 
Inilah berita yang paling menggembirakan seluruh petani desa Godean, Sleman, Yogyakarta: tanaman padi mereka berhasil mencapai masa panen dengan selamat. Tanggal 3 Januari minggu depan mereka mengundang saya untuk ikut panen raya.

Minggu, 22 Desember 2013

Lima Sendok Listrik untuk Bintuni dan Sebatik

Manufacturing Hope 108

Oleh Dahlan Iskan Menteri BUMN 





Bintuni minggu ini sudah akan berbeda dengan Bintuni minggu lalu. Berbeda pula dengan Bintuni dua tahun silam, saat saya masih menjabat Dirut PLN. Minggu ini Bintuni adalah Bintuni yang berlistrik.

Bukan lagi Bintuni yang gelap gulita, yang dari kegelapannya itu bisa melihat gemerlap cahaya listrik LNG Tangguh di seberang laut sana.

Sabtu, 14 Desember 2013

Jakarta #1

"Perjalanan ini bukanlah kali pertamanya, tapi perjalanan kali ini justru yang paling memberikan banyak pengalaman dan membahagiakan"



25 Oktober 2013 saya beserta 5 orang saudara dan juga ibu saya rencananya akan berangkat menuju Jakarta. Perjalanan ini sudah direncanakan oleh keluarga saya sejak dulu. Tujuan kami pergi ke Jakarta adalah menghadiri pernikahan sepupu saya. Perjalanan Jogja-Jakarta kami tempuh dengan kereta api, tiket sudah kami kantongi sejak 2 minggu sebelum tanggal keberangkatan. Walaupun sudah direncanakan sejak dulu, tapi kenyataannya untuk membahas masalah transportasi saja sampai mbulet, mungkin karena faktor banyak orang = banyak pemikiran jadinya malah nggak segera menemukan jalan keluar. Rencana awal kami akan berangkat menggunakan mobil sendiri, tapi ujung-ujungnya naik kereta juga. 

Hari-hari setelah mendapat tiket, kami mulai bingung mempersiapkan segala sesuatunya. Kalau orang tua pada bingung masalah yang sedikit kompleks, kalau kami masalah jadwal kerja, kampus, juga jadwal sekolah. 2 kakak saya sudah dapat jalan mulus, lain halnya dengan saya yang sedikit menemui jalan terjal. Ternyata pada 26 Oktober 2013 di sekolah saya ada ODT, ODT (Orientasi Dasar Tegak) adalah pelantikan kenaikan pangkat dalam pramuka secara simbolis. Garis besar acaranya adalah berjalan beberapa kilometer dari sekolah-tempat yang ditentukan pulang-pergi. Karena tiket yang saya pegang berangkat tgl 25 dan pulang tgl 28, maka mustahil jika saya dapat mengikuti ODT.

Minggu, 08 Desember 2013

Kekalahan Kebaikan oleh Fitnah

Manufacturing Hope 106




Oleh Dahlan Iskan
Menteri BUMN

Saya punya kebiasaan yang mungkin bisa membahayakan diri saya sendiri, yaitu selalu meneruskan (forward) SMS, BBM atau e-mail kepada direksi-direksi BUMN yang terkait. SMS, BBM atau e-mail itu datang dari mana-mana, baik perorangan atau lembaga.

Banyak sekali SMS, BBM atau e-mail yang saya terima setiap harinya. Ada yang menghujat, ada yang memuji, ada juga yang memberi saran. Misalnya saya baru saja mengemukakan sebuah ide, tidak lama kemudian masuklah berbagai tanggapan, masukan dan kritik atas ide tersebut.

Ide membeli peternakan di Australia, misalnya, termasuk yang banyak mendapat tanggapan. Bahkan banyak juga e-mail yang menawarkan kerjasama. E-mail seperti itu langsung saya forward ke direksi yang terkait. Ada yang saya beri komentar, ada juga yang tidak. Akan diapakan masukan-masukan itu terserah direksi yang bersangkutan.

Minggu, 01 Desember 2013

Manajemen dengan Tiga Musuh Baru

Manufacturing Hope 105





Para direksi BUMN kini menghadapi ujian alam: menghadapi gejolak ekonomi. Terutama ketika dolar mencapai Rp 12.000 seperti yang terjadi sejak pekan lalu. Semangat untuk maju yang sudah dibangun menggebu-gebu, kini harus berhadapan dengan jurang.

Risiko-risiko perusahaan kini menganga di depan mata. Dalam menghadapi situasi seperti ini semangat saja tidak lagi cukup. Antusias dan integritas saja tidak memadai. Harus ada plus plusnya.

Kini fokus direksi tidak hanya bagaimana maju, tapi juga bagaimana tidak berhenti di tempat, tidak mundur, dan lebih-lebih tidak hancur. Kalau fokus di masa normal adalah bagaimana bisa maju, di masa gejolak ekonomi seperti sekarang ini fokusnya bercabang-cabang: efisiensi, kreatif, inovatif, dan siap-siap potong kegiatan, potong anggaran, dan potong perencanaan.

Jumat, 29 November 2013

Yogyakarta, Selamat Ya!

"Tidak sengaja saya menemukan catatan ini di buku harian saya. Biar tambah uhuy, maka saya posting di lapak saya sekalian. Hehe:3 Latepost sih. Tapi nggak masalah deh."


(Upacara HUT Kota Yogyakarta di Balaikota)

 (Upacara memperingati HUT Kota Yogyakarta)
(Festival kesenian dalam rangka HUT Jogja)

(Pesta Rakyat Jogja memperingati HUT Kota)


Hari ini, Senin, 7 Oktober 2013 tampak ada yang berbeda. Pagi ini berangkat menuju sekolah di jalan berpapasan dengan anak sekolah yang mengenakan pakaian jawa. Saat itu saya langsung membayangkan atau lebih tepatnya mengada-ada dan menduga, "ah ini suasana beberapa puluh tahun yang lalu." Namun anganan itu terpecah oleh deru kendaraan bermotor yang membelah keramaian Jogja. 

Senin, 25 November 2013

Nggak Nekat, Nggak Ada Yang Bisa Diingat

(Bersama mamak dan kakak-kakak)

(Bersama abah)
(Bersama abah dan kakak-kakak)



“Kalau nggak nekat, nggak ada yang bisa diingat!” kalimat ini selalu terbayang di pikiran saya. Terdengar sedikit nakal, tapi memang kenyataannya kalau nggak nekat ya nggak dapat. Pagi itu, Minggu, 24 November 2013 saya sudah bersiap untuk bertemu teman-teman. Kemarin saya dapat kabar dari Mas Ricky Elson kalau abah mau datang ke Jogja, walaupun saya tidak tau kepastian jadi atau tidaknya, tapi saya tetap janjian ketemuan dengan teman-teman entah abah jadi datang atau tidak. Karena ketidaktahuan dan kepastian yang mendadak maka kami tidak sempat woro-woro kepada yang lain, jadi janjiannya dengan teman-teman yang biasanya saja karena yg jelas mau diajak mbonek.

Minggu, 24 November 2013

Senyum Tulus Marketing Para Dirut

Manufacturing Hope 104




"Senyum saya sudah betul, Pak?" tanya seorang direktur utama BUMN kepada saya melalui SMS. Dirut tersebut prestasinya luar biasa hebat. Tapi, senyumnya juga luar biasa pelit.

Setiap kali bertemu sang Dirut saya memang terus mempersoalkan wajahnya yang selalu tegang. Dan kaku. Dan cemberut.

"Anda itu Dirut yang hebat," kata saya. "Kalau bisa sering tersenyum, Anda akan lebih hebat," tambah saya.

Senin, 18 November 2013

Mengukur Kerumitan Pangkalan Susu

Manufacturing Hope 103



Sudah pukul 20.30, perjalanan darat dari Medan ke Pangkalan Susu baru dapat setengahnya. Manufacturing Hope ke-103 ini belum ditulis. Redaktur media sudah menunggu. Jam segitu tulisan ini biasanya sudah terkirim.

Tadi malam saya harus ke Pangkalan Susu, tiga jam perjalanan darat dari Medan. Di Pangkalan Susu ini sedang dibangun proyek pembangkit listrik paling besar di Sumatera: PLTU 2x200 MW. Saya harus bermalam di proyek ini. Mengapa?

Seharusnya proyek ini sudah jadi. Dan Sumatera Utara tidak kekurangan listrik. Tapi nyatanya tidak demikian. Bangunan dan mesin-mesinnya sendiri sudah selesai dipasang tapi belum bisa dites. Perlu listrik 6 MW untuk tes satu per satu peralatan yang sudah dipasang itu. Sumber listrik yang ada tidak sampai segitu. Hanya bisa untuk tes bagian-bagian mesin yang kecil.

Minggu, 17 November 2013

Si Pengasah RNI dari Kusam Jadi Berkilau ~ Ismed Hasan Putro



Awalnya, Ismed Hasan Putro bukanlah seorang pebisnis. Tetapi jalan hidupnya justru mengantarkan Ismed sebagai Presiden Direktur PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), sebuah perusahaan BUMN yang merugi.

Pada 2011 Ismed dipercaya untuk menahkodai RNI yang mengalami kerugian sekira Rp64 miliar. Namun hanya dalam kurun waktu satu tahun, dia mampu mengubah rapor keuangan RNI dari kusam menjadi berkilau.

Berbagai cara dilakukannya demi menyelamatkan RNI agar tidak bangkrut. Upayanya pun berbuah manis. Perusahaan pelat merah itu mampu mencetak laba hingga Rp463 miliar pada tutup buku 2012.

Semasa meniti karier, Ismed mengaku, banyak mendapat kenikmatan dari Yang Maha Esa. “Bahkan saya tidak pernah melamar kerja sekali pun. Setelah lulus dari Universitas Indonesia (UI), saya mendapat tawaran-tawaran kerja dari rekan atau orang kenalan saya,” ujar Ismed belum lama ini.

Lagi, Dahlan Iskan Bikin Malu Pejabat



Oleh: Joko Intarto*


Ada pejabat yang marah-marah ketika ditolak masuk pesawat karena terlambat. Ada pejabat yang ngamuk hanya gara-gara tasnya harus masuk bagasi pesawat. Bahkan ada pejabat yang akhirnya diadili karena menampar pramugari yang menegurnya.

Pejabat itu sejatinya adalah pelayan rakyat. Walau bernama menteri sekali pun, posisinya adalah ‘’jongos’’, sementara rakyat adalah ‘’majikan’’. Maka menjadi sangat aneh kalau ada pejabat yang banyak tingkah. Bukannya melayani malah minta dilayani rakyat.

Prinsip pejabat sebagai ‘’babu’’-nya rakyat itu rupanya dihayati Dahlan Iskan. Ketika melihat tiga bule asal Belanda mengalami masalah tidak boleh naik ke pesawat Garuda Indonesia GA319 dari Surabaya menuju Jakarta,  Sabtu (16/11), Dahlan segera turun tangan.

Kamis, 14 November 2013

Disetiap Kesusahan Terselip Sebuah Kebahagiaan



(Saya paling kanan dan sebelah kiri saya adalah Titis - 2010)


Rabu sore setelah pembinaan OSN selesai, saya dan teman berniat mengunjungi sebuah tempat di belakang Telkom Kotabaru. Maka setelah pulang kamipun meluncur kesana. Setelah selesai semua urusan di Kotabaru, saya nebeng sampai halte depan SMP 5. Niatnya naik di sana lalu turun di SMA 7. 

Menunggu TransJogja 3A lumayan membuat garing. Untung saja suasana mendung jadi nggak begitu kemripik.

35 menit kemudian busnya datang. Penuh sesak dan jelas ngga dapat tempat duduk. Masuk tak tahan keluar tak segan. Haha tapi akhirnya masuk juga walau di dekat pintu. Okelah desak-desakan dan berdiripun gapapa demi sampai rumah. Setelah jalan beberapa meter, saya melihat ke belakang, sosok berkacamata yang tak asing lagi dalam memori saya. Woooow. Ternyata Titis! Teman SMP yang 3 tahun kemarin selalu satu kelas dengan saya.

Senin, 28 Oktober 2013

Dua Tahun dengan Banyak Kejadian

Manufacturing Hope ke-100

Minggu lalu bersejarah bagi saya: genap dua tahun jadi Menteri BUMN.

Minggu ini juga bersejarah bagi saya: menerima PT Inalum sebagai BUMN baru hasil penyerahan dari Jepang ke pangkuan Indonesia.
Selama dua tahun jadi menteri saya merasa baik-baik saja. Tidak gembira tapi juga tidak susah. Biasa-biasa saja. Dua kali saya masuk rumah sakit. Dua-duanya karena sakit perut. Kesukaan saya makan karedok dan ketoprak kadang memang berlebihan.

Minggu, 20 Oktober 2013

Gotong Royong Untuk 86,4 Juta Orang Miskin

Manufacturing Hope 99


Pagi ini di Sukabumi. Seluruh direktur utama BUMN berkumpul. Di Sukabumi mereka membubuhkan tanda tangan pertanda ikut gotong royong. Mengikutkan seluruh karyawan dan keluarga mereka ke program BPJS Kesehatan.
Bapak Presiden SBY hadir di acara ini. Beliau tidak hanya menyaksikan. Beliau ingin program bersejarah yang terjadi di era kepemimpinan beliau ini sukses.
BPJS memang akan mengubah sistem jaminan kesehatan nasional. Tahun pertama baru menyangkut 86,4 juta orang, tapi inilah dasar yang kokoh untuk sistem kesehatan negara modern ke depan.

Berburu Dahlan Iskan, Tetap Sekolah!


                            


Sabtu pagi akan ada senam bersama Dahlan Iskan di Balaikota Yogyakarta. Sebenarnya saya cukup sedih, karena pagi saya harus menunaikan kewajiban sebagai seorang pelajar. Lalu saya mendapatkan ide, karena senam dimulai pukul 06.00, maka saya datang ke Balaikota sebelum pukul 6 dan sudah mengenakan seragam, nantinya pukul 07.00 saya berangkat. Lumayanlah bisa merasakan suasana di sana.

Malam ini, saya pulang pukul 00.23 , maka sesampainya di rumah saya menyiapkan apa yang akan saya bawa ke sekolah besok lalu tidur karena jam 04.00 saya harus bangun. Tapi malam ini saya nggak bisa tidur, apa karena terlalu merasa bahagia? Ah bisa jadi, saya terlanjur membayangkan betapa bahagianya tadi.

Sabtu, 19 Oktober 2013

Berburu Dahlan Iskan, Lagi #1

"Malam yang sangat mengesankan, unforgotable. Terimakasih semuanya"



Siang itu udara panas menyelimuti Jogja, tapi saya tidak menghiraukan bagaimana panasnya karena saya sibuk membayangkan rasanya bertemu Pak Dahlan, Menteri BUMN yang saya idolakan. Bayangan saya terpecah ketika ada pesan masuk dari Pak Erwan, isinya tentang rundown kegiatan Pak Dahlan di Jogja. Begitu tau kegiatannya, saya membayangkan lagi betapa asyiknya jika dapat mbuntuti Pak Dahlan selama di Jogja. Jam terakhir di kelas isinya hanya membayangkan, membayangkan, dan membayangkan. Begitu bel pelajaran berakhir, saya mengikuti mentoring sebentar sebelum akhirnya memutuskan untuk pulang. Bye Smada, maaf nggak nungguin yang lagi jumatan:p

Menurut jadwal, Pak Dahlan tiba di Jogja pukul 17.00. "Kudu piye ki?" tanya saya kepada Mas Fajar dan Mas Ryo. Setelah menyusun rencana akhirnya kami memutuskan untuk mencegat di Hotel Tentrem. Hehe keputusan yang nekat. Kami berangkat jam 16.00, nunggu lama nggak masalah yang penting nggak ketinggalan. Eh pas mau berangkat ternyata Mas Fajar masih mengerjakan tugas dan nanti kalau selesai mau nyusul. Berarti yang ke Tentrem duluan hanya Mas Ryo dan saya.

Kamis, 17 Oktober 2013

Catatan Pribadi

Semburat merah di ufuk barat,
Yogyakarta, 8 Oktober 2013


Suasana Stasiun Besar Yogyakarta malam itu



Bersama Mas Ricky di depan Stasiun Tugu


Mbak Betty, Mas Ricky, dan saya

Siang ini pelajaran berakhir lebih awal karena akan diadakan orasi calon ketua OSIS di sekolah saya. Acaranya seperti kampanye pada umumnya itu, hanya saja penontonnya warga Smada saja. Sudah beberapa periode dalam menyelenggarakan pemilihan ketua OSIS, SMA N 2 Yogyakarta bekerja sama dengan KPU, sehingga dalam pelaksanaannya hampir sama dengan pemilihan umum yang diadakan setiap 5 tahun sekali itu.

Rabu, 16 Oktober 2013

Panggung Krapyak, Gagah yang Bersejarah

"Saya akan berbagi informasi mengenai sejarah Panggung Krapyak atau biasa disebut Gedong Panggung atau Kandang Menjangan. Bangunan yang gagah yang berada lurus di dengan Plengkung Gading ini berbentuk seperti benteng melingkar. Bingung? Datang saja! Hehe"



Panggung Krapyak, dahulu kala sebelum gempa Jogja


Panggung Krapyak, belum lama ini. Gagah!



Alkisah wilayah Krapyak, yang kini berada di selatan Kraton Yogyakarta, dahulu merupakan hutan lebat. Beragam jenis hewan liar terdapat di sini, salah satunya rusa atau dalam bahasa Jawa disebut menjangan. Tak heran bila wilayah ini dulu banyak digunakan sebagai tempat berburu oleh Raja-Raja Mataram.

Selasa, 15 Oktober 2013

Bertemu Konglomerat di Gudeg Djuminten




Sebenarnya saya hanya berencana setengah hari saja di Jogja. Pagi-pagi tiba, lalu sorenya harus ke Jakarta. Malam itu saya punya janji bertemu dengan orang yang amat penting di Jakarta. Karena itu saya tidak membawa tas, hanya pakai baju ala kadarnya dan sepatu kets yang lama.
Tapi begitu tiba di Jogja, saya diberitahu bahwa saya tidak boleh meninggalkan Jogja. Sore itu saya harus memimpin teman-teman pengusaha besar yang datang dari seluruh Indonesia untuk bertemu Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono. Malamnya juga harus menghadiri acara napak tilas jejak peradaban umat Budha di Borobudur.

“Saya harus ke Jakarta. Amat penting,” kata saya.
“Tidak bisa. Ini sudah aklamasi bahwa Anda yang harus memimpin pertemuan nanti,” ujar Murdaya Poo, konglomerat yang dikenal tidak pernah punya utang itu.
“Saya tidak bawa baju,” sergah saya.

Senin, 14 Oktober 2013

Selamat Jalan Pak Soemadi Martono Wonohito

Catatan Dahlan Iskan, Agustus 2008. Nyuwun Duko, Pak Madi 


Saya tahu sejak dulu bahwa Pak Madi -panggilan akrab untuk Dr (HC) Soemadi Martono Wonohito yang meninggal Jumat kemarin pukul 18.15 di Jogjakarta- itu tokoh pers dan pemilik harian Kedaulatan Rakyat di Jogjakarta. Tapi, hingga sepuluh tahun memimpin Jawa Pos, saya masih belum kenal dan belum pernah bertemu dengan beliau. Mungkin karena perbedaan umur yang jauh. Mungkin juga karena Pak Madi jarang mau muncul di pentas hura-hura orang pers di Jakarta. Sedangkan saya, sepuluh tahun pertama memimpin Jawa Pos, boleh dikata amat jarang keluar dari dapur: konsentrasi penuh, fokus dan merawat Jawa Pos seperti merawat bayi.

Minggu, 13 Oktober 2013

Mereka Yang Tidak Basah di Kolam Oli

"Manufacturing hope telah tersaji saudara-saudara, silahkan dinikmati. Dijamin anda akan terbawa suasana penuh semangat dan optimisme tinggi"


Manufacturing Hope 98
Oleh Dahlan Iskan
Menteri BUMN
Mungkinkah orang yang terjun ke kolam oli tidak terkena oli? Tidak mungkin. Itulah yang sering disangkakan oleh siapa pun terhadap siapa pun.
Kalau kolam oli itu diartikan secara harfiah, logikanya memang “hil yang mustahal” -untuk meminjam istilah lama almarhum Asmuni Srimulat.

Minggu, 06 Oktober 2013

MANUFACTURING HOPE 97

"Hari ini adalah awal minggu, Manufacturing Hope sudah muncul lagi. Bagi kalian yang selalu berfikir positif dan optimis, silahkan dibaca! Marii:D"
       

Maju dan Bersih, No Salah Satunya 

Ini salah satu upaya internal untuk membuat BUMN bersih dari korupsi. Mungkin masih kurang sempurna. Mungkin juga ada cara lain yang lebih baik. Tapi belum ketemu.

Intinya pembersihan itu harus dimulai dari atas. Prinsip ini yang kami anut. Karena itu jajaran direksi yang pertama-tama harus bersih. Direksi yang bersih yang akan membersihkan level di bawahnya. Direksi yang tidak bersih tidak mungkin bisa melakukan itu.

Sabtu, 05 Oktober 2013

Memburu Dahlan Iskan #3

Ikut Kibarkan Bendera Start

Masuk Radar Semarang 


This is Dahlan Style


Foto bersama Dahlan Iskan di pelataran Gedung DPRD Jateng


Foto bareng Dahlan Iskan 


Acara Nggowes dan Senam Bareng Dahlan Iskan dalam rangka ultah ke-13 Radar Semarang dijadwalkan Sabtu (11/5) mulai pukul 06.00. Dahlanis Jateng-DIY telah mengagendakan satu acara pendukung di acara itu. Donor darah bekerja sama dengan PMI Kota Semarang. Selain itu, Dahlanis juga diberi satu ruang untuk membuka stan.
Uba rampe untuk donor darah dan mengisi stan itulah yang malam harinya harus disiapkan. Donor darah Dahlanis ini dikordinir oleh Setyadi. Tim Dahlanis dari Jogja pun nimbrung, membantu menyiapkan aksi sosial ini. 


Memburu Dahlan Iskan #2

Bapakpun Ikut Menemani



Nih foto Pak Dahlan sama pak polisi di PP.Al Qodirin


Numpang foto di Graha Pena Radar Semarang



Sesiang bersama Dahlan Iskan, belum cukup memuaskan Aina akan sosok idolanya. Ia pun akan “melanjutkan” pengenalannya terhadap tokoh yang dikaguminya sejak kelas satu SMP itu. Saat itu Dahlan Iskan menjadi direktur utama PLN. Gebrakan sejuta sambungan dalam sehari yang dicanangkan Dahlan untuk mengatasi keluhan warga atas lamanya waktu tunggu sambungan jaringan, membuat Aina terkesima juga heran. Maka, ia pun mencari tahu sosok Dahlan Iskan. Ia cari referensi seputar Dahlan. Di koran, di internet, di buku-buku perpustakaan maupun ke orang-orang.

Memburu Dahlan Iskan #1

Dapat Tanda Tangan, Ditraktir Makan Siang





“Horreee...! Akhirnya dapat juga tanda tangan Abah!” teriak Aina Ulfa kegirangan. Wajah sumringah terlihat jelas. Dua buku yang ia tenteng sudah ditandatangani oleh Abah. Begitu ia menyebut Dahlan Iskan. Dua buku itu semuanya tentang Dahlan Iskan, menteri BUMN yang sepak terjangnya dikagumi oleh banyak orang, termasuk Aina Ulfa.

Setengah Jam Bersama Ricky Elson, Sang Putra Petir

"Malam itu saya bahagia sekali karena bisa bertemu dengan Mas Ricky, tapi sayang saat itu saya belum bisa bertanya-tanya karena faktor N -Nglindur- Hehe. Semoga lain waktu bisa bertemu lagi dan bertanya banyak apa yang ingin saya tanyakan."



Bersama Ricky Elson di Lesehan Malioboro


Pekerja pabrik mulai berhamburan keluar ketika saya pulang dari sekolah. Ya, saya pulang bersamaan dengan kepulangan mereka setelah seharian bertarung dengan peluh demi kehidupan. Sesampainya di rumah, saya membersihkan diri lalu beristirahat sejenak, tertidur. Tak ada rencana tidur, tapi kenyataannya saya memang tertidur. Hzzz

Dari Maya Menjadi Nyata

"Ini adalah kali pertamanya saya bertemu dengan Bu Inung, dr.Z, Mas Joni, dan istrinya. Luar biasa bahagianya, selama ini hanya bersua melalui dunia maya akhirnya kami berkesempatan untuk bertatap muka."



Hari ini, tepatnya H+1 lebaran saya ada janjian dengan Bu Inung, Dokter Z, dan Mas Joni untuk bertemu, menyambung silaturahmi yang selama ini kami bangun di dunia maya. Bisa dikatakan, pertemuan perdana dengan saudara dari Bogor dan Semarang ini penuh perjuangan. 

WILLINGNESS TO CHANGE


"Ini saya dapat tulisan saat pelajaran Pkn di sekolah. Silahkan dibaca semoga bisa menginspirasi kita untuk bisa berubah. Semoga tidak hanya sebatas dibaca tapi juga dihayati lalu diamalkan. Satu pesan saya, tidak ada kata terlambat untuk berubah, dengan syarat SEKARANG atau TIDAK SELAMANYA!"




Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, aku bermimpi ingin mengubah dunia ..

SARUNGAN

                                                    


Sarung adalah sepotong kain lebar yang pemakaiannya dibebatkan pada pinggang untuk menutupi bagian bawah tubuh. Sarung sudah lekat dengan ciri khas masyarakat muslim di Indonesia walau pemakaian sarung tak merujuk pada identitas agama tertentu. Sarung biasa digunakan untuk beribadah, selain itu bisa juga digunakan untuk selimut atau fungsi lain karena sarung memang fleksibel dalam masalah penggunaan.

SATNIGHT!

                               
 
Sebenernya ada apa sih dengan Sabtu malam atau yang lebih akrab disapa malam Minggu? Kayaknya setiap hari itu tiba, orang-orang pada girang banget. Selain girang ada juga yang gegabah atau sedikit gelisah. Kenapa hayoo?

Jujur saya sendiri merasakan apa yang dinamakan euforia malam Minggu. Kalau saya sih alasannya lebih karena besoknya libur, tapi kebanyakan orang menganggap malam Minggu adalah malam di mana kita keluar dengan pacar untuk sekedar jalan bareng, makan bareng, atau kongkow sama temen-temen istimewa. Memang malam ini cocok untuk keluar sore karena paginya tidak ada sekolah jadi belajarnya diganti di luar ruangan. *modus* Emm. Nggak ada salahnya juga kok keluar pas Sabtu sore.

Jumat, 04 Oktober 2013

SMADA JAYA!


"Ini adalah tempat di mana setiap harinya kami berbondong-bondong datang untuk menuntut ilmu. Semoga berkah dan Smada memberikan sesuatu yang melegakan. Terima kasih Allah .."


CERITA MEREKA

"Saya akan merepost tulisan dari Pak Djono W Oesman. Monggo disimak, dijamin nggak nyesel bacanya."

Dahlan Kerja, Pencitraan atau Sok Keren?




Suatu sore di thn ’85, aku duduk dekat Dahlan Iskan di kantor Jawa Pos (JP), Jln Kembang Jepun, Surabaya. Aku (pakai kode dwo) wartawan baru JP, sedangkan Dahlan (pakai kode dis) Pemred JP. 
-----------------

UNIKNYA DAHLAN ISKAN!:D

Hari Batik, Dahlan Iskan Pinjam Kemeja Sopirnya



Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, hari ini tampak berbeda dari penampilan biasanya dalam acara penandatanganan kontrak kerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dahlan yang biasa berpenampilan kasual dengan kemeja putih tanpa jas itu, kini tampak elegan dengan batik berwarna hijau tosca. Usut punya usut, nampaknya mantan Dirut PLN itu ingin turut menyemarakan Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2013.

MANUFACTURING HOPE 96


Sashimi Prinus setelah Lama Mupus

Oleh Dahlan Iskan
Menteri BUMN


Inilah mayat hidup berikutnya di BUMN: PT Perikanan Nusantara (PT Prinus). Perusahaan ini sebenarnya praktis sudah mati. Tidak ada aktivitas berarti di dalamnya. Karyawannya pun sudah tiga tahun tidak bergaji.

Ini sangat ironis. Di negara yang luas lautnya 2/3 dan daratannya hanya 1/3, perusahaan negara yang bergerak di bidang kelautan malah tidak bisa berkembang.

Secuil Kisah Bersama

27 Oktober 2012




Ini di Joglo, saat foto yearbook, 27 Oktober 2012.


                                                          Titis, Vita, Findi, Aina, Agung, Yusril

The Day When She Was Died


"Aku tak menyangka jika waktunya telah tiba. Aku mencoba untuk kuat dan tabah. Tapi, air mata itu akhirnya menetes juga. Tapi aku tak ingin orang lain melihatku sedih dan menangis, cepat-cepat kuusap air mata itu. Saat itu aku terlihat lebih kuat daripada ibuku atau saudaraku yang lain."

Ini sebuah lagu istimewa khusus kupersembahkan untuknya, karena inilah lagu yang aku dengarkan di sebuah radio saat aku mendengar kabar bahwa dia telah tiada.